Studi kasus ini membahas penerapan dan keuntungan teknologi Dynamic Keyword Targeting (DKT), terutama dalam meningkatkan performa cost per click (CPC). Berbeda dengan Google keyword advertising yang konvensional, teknologi DKT yang didukung AI ini dapat menganalisa dan memprediksi minat audiens berdasarkan kata kunci dari artikel yang baru saja mereka telusuri.
Hasilnya, iklan dapat menjangkau audiens yang benar-benar relevan, memastikan setiap anggaran iklan digunakan secara efektif dan memberikan hasil maksimal. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membantu merek bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Pendekatan Tradisional
Dalam strategi periklanan tradisional, pemilihan kata kunci seringkali didasarkan pada asumsi tentang pengguna yang ditargetkan atau fitur produk. Pendekatan ini memiliki keterbatasan karena dibatasi oleh human-imagined constraints, sehingga jangkauan audiens menjadi terbatas.
Dengan teknologi Dynamic Keyword Targeting (DKT), model AI menganalisis kata kunci yang disediakan pengiklan, mencari audiens yang telah menjelajahi konten terkait, dan memprediksi minat mereka saat ini. Hasilnya, pengiklan dapat menjangkau pengguna yang benar-benar sedang mencari produk atau layanan tertentu, sehingga potensi audiens menjadi jauh lebih luas.
Contoh:
Untuk produk seperti foundation merek tertentu (contoh: Brand A), metode tradisional biasanya hanya berfokus pada keunggulan Brand A atau membandingkannya dengan pesaing (contoh: Brand B, C, D). Namun, karena pendekatan ini bergantung pada imajinasi manusia, banyak kata kunci potensial yang terlewat. Dengan DKT, analisis berbasis AI dapat mengidentifikasi kata kunci tambahan yang relevan, memberikan jangkauan iklan yang lebih luas dan tepat sasaran.
Wawasan Baru dengan Dynamic Keyword Targeting (DKT)
Dengan bantuan teknologi Dynamic Keyword Targeting (DKT), AI mampu memperluas proses identifikasi audiens secara bertahap seperti lingkaran konsentris. Setelah menganalisis merek seperti Brand A dan lanskap persaingannya, model AI dapat menemukan segmen audiens yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan, tetapi ternyata sangat relevan.
Sebagai contoh, kata kunci seperti “produk ramah lingkungan” atau “perawatan gigi” bisa saja muncul sebagai sinyal ketertarikan terhadap produk foundation. Meski awalnya terlihat tidak berhubungan, pendekatan ini menunjukkan bahwa analisis berbasis AI dapat membuka peluang baru untuk menjangkau audiens potensial yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Studi Kasus: Kampanye Perawatan Kecantikan Premium
Dalam salah satu contoh nyata, kampanye untuk perawatan kecantikan premium awalnya menargetkan audiens dengan asumsi minat pada estetika medis, barang-barang mewah, dan belanja. Namun, teknologi Dynamic Keyword Targeting (DKT) mengungkapkan wawasan yang mengejutkan:
Analisis Kata Kunci
Audiens dengan tingkat engagement tertinggi sering berinteraksi dengan kata kunci yang berkaitan dengan perjalanan, kesehatan, kecantikan, fashion, dan belanja. Yang mengejutkan, kata kunci terkait estetika medis justru jarang muncul, sementara istilah yang berhubungan dengan kesehatan mendominasi pencarian mereka.
Metrik Kinerja
Grup iklan yang memanfaatkan teknologi Dynamic Keyword Targeting (DKT) secara konsisten menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan kampanye menggunakan keyword targeting standar.Sebagai contoh, cost per click (CPC) pada segmen “gaya dan fashion” tercatat 25,2% lebih rendah dibandingkan kampanye tanpa menggunakan DKT.